Jumat, 30 Mei 2014

Agen Casino-Atletico Madrid

Agen Casino

Atletico Madrid

Agen CasinoBagi sepakbola Spanyol, Atletico Madrid adalah sebuah kejanggalan. Satu antitesis dari apa-apa yang kita ketahui tentang ciri khas permainan dari negeri matador tersebut.

Agen Casino
Agen Casino

Agen CasinoSepakbola Spanyol identik dengan posession football, atau lebih spesifik lagitiki-taka. Tapi, dalam beberapa musim terakhir, Atletico seolah mementahkan itu semua. Dengan pede-nya Diego Simeone pernah berkata, "Posessionbukanlah segalanya. Bahkan Atletico tetap hebat tanpa bola."

Atletico adalah kebalikan dari segala sesuatu yang Anda bayangkan tentang klub Spanyol. Bandingkan dengan Barcelona yang dalam satu dekade terakhir identik dengan dominasi penguasaan bola. Saking tergila-gilanya dengan ideologi bola dari kaki ke kaki, sang mantan manajer Pep Guardiola pernah berujar, "Tanpa bola, Barcelona adalah tim yang buruk."

Bahkan tim nasional Spanyol juga ikut menegaskan tiki taka sebagai ciri khas mereka, terlebih ketika meraih gelar ganda, yaitu juara Piala Eropa 2012 dan 2008 serta juara Piala Dunia 2010.

Lalu apakah anomali Atletico Madrid tersebut?

Sebenarnya pola yang dirancang Simeone adalah sederhana. Ia menekankan permainan yang kompak di lini depan dengan menempatkan David Villa di depan dan Diego Costa berdiri di belakangnya. Keduanya didukung lini tengah yang bermain dengan rapat dan rajin melakukan tekel dan interception.

Patut dicatat adalah Atletico jadi tim di La Liga dengan rataan tekel paling tinggi, yaitu 24,6 per pertandingan.

Lini tengah yang dikomandoi oleh Arda Turan dan Koke ini juga cerdas menggunakan lebar lapangan untuk kemudian menusuk ke kotak penalti. "Kami bukan tim yang berbasiskan permainan individu," kata Arda Turan kepada FourFourTwo. "Kami adalah kelompok kolektif, kelompok pemain pekerja keras,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, sebuah model menarik dari Atletico adalah penempatan individu yang mirip dengan model possession football yaitu menekankan kekuatan di tengah lapangan. Tapi, bukan untuk meraih penguasaan bola. Kekuatan di lini tengah ini dibangun dari pemain-pemain yang bisa main di berbagai posisi. Mereka akan memaksa lawan membuat lubang di tengah dan memaksa pemain musuh untuk melakukan kesalahan.

Ya, apa yang dilakukan oleh para pesepakbola Atletico dengan kakinya begitu berbeda. Mereka membuat tekel menjadi satu senjata berbahaya. Padahal, tekel sendiri adalah sesuatu yang dinomorduakan oleh sepakbola Spanyol. Sebagaimana dituturkan Xabi Alonso dalam wawancara dengan Guardian, "Saya tidak pernah melihat tekel sebagai suatu kualitas berharga, atau sebuah karakteristik permainan. Tekel dilakukan jika dibutuhkan saja. Tapi itu bukan suatu hal yang harus dikejar."

Tapi nyatanya Simeone dengan caranya sendiri mampu membangkitkan Atletico. Bahkan, ia menciptakan salah satu periode terbaik dalam sejarah klub tersebut.

Pada tanggal 23 Desember 2011, Simeone mengambil alih Los Rojiblancosketika klub itu dalam pertempuran keluar dari zona degradasi. Sebelum Simeone mengambil alih, Atletico hanya bisa mendapatkan 19 poin dari 16 pertandingan. Namun, setelah kedatangan Simeone, mereka bisa memperoleh 37 poin dari 22 pertandingan berikutnya.


Pada musim itu juga, mantan gelandang bertahan Argentina itu berhasil membawa timnya ke Liga Europa dengan mengakhiri klasemen La Liga pada posisi kelima. Lalu, pada musim berikutnya, atau 2012/2013, mereka mengakhiri liga di tempat ketiga dengan "hanya" ketinggalan sembilan poin di belakang Real Madrid. Bahkan Simeone mengalahkan rival sekota mereka itu di final Copa del Rey. Jangan dilupakan pula prestasinya musim ini: menggondol gelar juara liga dan juga runner-up Liga Champions.

Formasi Modern 4-4-2 dan Pertahanan Kuat Atletico

Satu hal yang patut diperhatikan dari anak-anak asuh Simeone ini adalah bagaimana Atletico jadi tim dengan pertahanan yang terorganisir.

Memuncaki liga dilakukan dengan cara jadi tim yang kebobolan paling sedikit. Angka ini juga didukung dengan rata-rata shot conceded kedua terendah setelah Barcelona. Sepanjang musim, Atletico hanya mengizinkan musuhnya untuk lancarkan rata-rata 8,9 tendangan ke gawang tiap pertandingan. Tapi ini dengan catatan bahwa tendangan tersebut biasanya dilepaskan dari daerah-daerah yang tidak berbahaya (52% tendangan berasal dari luar kotak penalti).

Simeone sendiri menyukai formasi 4-4-2. Formasi ini mungkin terlalu kaku ketika menyerang, tapi jadi fondasi dari sistem pertahanan mereka yang sangat kuat.

Bahkan, ketika sedang tidak menguasai bola, mereka masih saja menggunakan sistem 4-4-2, atau lebih tepatnya sistem 4-4-2-0. Simeone memang senang-senang saja untuk menurunkan David Villa, yang berkontribusi lebih banyak ketika tidak sedang menguasai bola, daripada memainkan Adrian Lopez, Diego Ribas, atau Raul Garcia.

Secara unik, pertahanan brilian Atletico juga dimulai dari depan. Ini karena para penyerang dan pemain tengah mereka memang sangat baik dalam bermain bertahan.

Tekanan dari Dua Orang Penyerang dan Kedua Sayap

Pertahanan Atletico yang dimulai dari depan dirancang dengan memanfaatkan kedua penyerang. Biasanya, mereka akan turun ke area gelandang bertahan lawan untuk memotong operan bola. Lalu, salah satu dari kedua penyerang ini akan bergerak ke sisi lapangan, dan satu striker lagi melakukan pressing kepada lawan yang sedang menguasai bola. Ini dilakukan agar sang pemain lawan bergerak, atau mengalirkan bola, ke sisi yang Atletico inginkan.

Selain itu, kedua sayap mereka, Koke dan Arda Turan, juga memiliki work rate yang sangat impresif. Mereka berdua menekan lawan mereka tanpa ampun, mengganggu sentuhan-sentuhan bola sambil melakukan tekel, sebelum akhirnya berlari sprint dengan bola secara cepat.

Kedua pemain sayap ini adalah katalis dalam sistem permainan Atletico, terutama dalam mendapatkan kembali penguasaan bola. Koke dan Turan sendiri memiliki rataan ball recovery sebanyak 7 kali setiap pertandingan. Kedua pemain ini pun tak ragu jika harus melakukan pelanggaran kepada lawan.

Peran Gelandang Bertahan
Para gelandang bertahan Atletico juga sering melakukan lari yang luar biasa, meski sebenarnya tugas utama mereka adalah untuk melindungi keempat bek. Biasanya, yang bermain di tengah adalah Gabi dan Tiago, dan keduanya mampu meng-cover satu sama lain dengan sempurna. Salah satu melakukan tekanan, sementara satu lagi menyapu atau mengambil bola dari belakang.

Tidak peduli siapa yang sedang melakukan pressing atau bergerak ke sayap, maka pasangannya selalu ada di belakang. Skema ini terbantu dengan para pemain sayap yang sering bergerak ke area tengah lapangan sebagai kompensasi dari sistem ini. 

Posted By : www.AonCash.com

3 komentar: