Jumat, 30 Mei 2014

Agen Casino-Atletico Madrid

Agen Casino

Atletico Madrid

Agen CasinoBagi sepakbola Spanyol, Atletico Madrid adalah sebuah kejanggalan. Satu antitesis dari apa-apa yang kita ketahui tentang ciri khas permainan dari negeri matador tersebut.

Agen Casino
Agen Casino

Agen CasinoSepakbola Spanyol identik dengan posession football, atau lebih spesifik lagitiki-taka. Tapi, dalam beberapa musim terakhir, Atletico seolah mementahkan itu semua. Dengan pede-nya Diego Simeone pernah berkata, "Posessionbukanlah segalanya. Bahkan Atletico tetap hebat tanpa bola."

Atletico adalah kebalikan dari segala sesuatu yang Anda bayangkan tentang klub Spanyol. Bandingkan dengan Barcelona yang dalam satu dekade terakhir identik dengan dominasi penguasaan bola. Saking tergila-gilanya dengan ideologi bola dari kaki ke kaki, sang mantan manajer Pep Guardiola pernah berujar, "Tanpa bola, Barcelona adalah tim yang buruk."

Bahkan tim nasional Spanyol juga ikut menegaskan tiki taka sebagai ciri khas mereka, terlebih ketika meraih gelar ganda, yaitu juara Piala Eropa 2012 dan 2008 serta juara Piala Dunia 2010.

Lalu apakah anomali Atletico Madrid tersebut?

Sebenarnya pola yang dirancang Simeone adalah sederhana. Ia menekankan permainan yang kompak di lini depan dengan menempatkan David Villa di depan dan Diego Costa berdiri di belakangnya. Keduanya didukung lini tengah yang bermain dengan rapat dan rajin melakukan tekel dan interception.

Patut dicatat adalah Atletico jadi tim di La Liga dengan rataan tekel paling tinggi, yaitu 24,6 per pertandingan.

Lini tengah yang dikomandoi oleh Arda Turan dan Koke ini juga cerdas menggunakan lebar lapangan untuk kemudian menusuk ke kotak penalti. "Kami bukan tim yang berbasiskan permainan individu," kata Arda Turan kepada FourFourTwo. "Kami adalah kelompok kolektif, kelompok pemain pekerja keras,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, sebuah model menarik dari Atletico adalah penempatan individu yang mirip dengan model possession football yaitu menekankan kekuatan di tengah lapangan. Tapi, bukan untuk meraih penguasaan bola. Kekuatan di lini tengah ini dibangun dari pemain-pemain yang bisa main di berbagai posisi. Mereka akan memaksa lawan membuat lubang di tengah dan memaksa pemain musuh untuk melakukan kesalahan.

Ya, apa yang dilakukan oleh para pesepakbola Atletico dengan kakinya begitu berbeda. Mereka membuat tekel menjadi satu senjata berbahaya. Padahal, tekel sendiri adalah sesuatu yang dinomorduakan oleh sepakbola Spanyol. Sebagaimana dituturkan Xabi Alonso dalam wawancara dengan Guardian, "Saya tidak pernah melihat tekel sebagai suatu kualitas berharga, atau sebuah karakteristik permainan. Tekel dilakukan jika dibutuhkan saja. Tapi itu bukan suatu hal yang harus dikejar."

Tapi nyatanya Simeone dengan caranya sendiri mampu membangkitkan Atletico. Bahkan, ia menciptakan salah satu periode terbaik dalam sejarah klub tersebut.

Pada tanggal 23 Desember 2011, Simeone mengambil alih Los Rojiblancosketika klub itu dalam pertempuran keluar dari zona degradasi. Sebelum Simeone mengambil alih, Atletico hanya bisa mendapatkan 19 poin dari 16 pertandingan. Namun, setelah kedatangan Simeone, mereka bisa memperoleh 37 poin dari 22 pertandingan berikutnya.


Pada musim itu juga, mantan gelandang bertahan Argentina itu berhasil membawa timnya ke Liga Europa dengan mengakhiri klasemen La Liga pada posisi kelima. Lalu, pada musim berikutnya, atau 2012/2013, mereka mengakhiri liga di tempat ketiga dengan "hanya" ketinggalan sembilan poin di belakang Real Madrid. Bahkan Simeone mengalahkan rival sekota mereka itu di final Copa del Rey. Jangan dilupakan pula prestasinya musim ini: menggondol gelar juara liga dan juga runner-up Liga Champions.

Formasi Modern 4-4-2 dan Pertahanan Kuat Atletico

Satu hal yang patut diperhatikan dari anak-anak asuh Simeone ini adalah bagaimana Atletico jadi tim dengan pertahanan yang terorganisir.

Memuncaki liga dilakukan dengan cara jadi tim yang kebobolan paling sedikit. Angka ini juga didukung dengan rata-rata shot conceded kedua terendah setelah Barcelona. Sepanjang musim, Atletico hanya mengizinkan musuhnya untuk lancarkan rata-rata 8,9 tendangan ke gawang tiap pertandingan. Tapi ini dengan catatan bahwa tendangan tersebut biasanya dilepaskan dari daerah-daerah yang tidak berbahaya (52% tendangan berasal dari luar kotak penalti).

Simeone sendiri menyukai formasi 4-4-2. Formasi ini mungkin terlalu kaku ketika menyerang, tapi jadi fondasi dari sistem pertahanan mereka yang sangat kuat.

Bahkan, ketika sedang tidak menguasai bola, mereka masih saja menggunakan sistem 4-4-2, atau lebih tepatnya sistem 4-4-2-0. Simeone memang senang-senang saja untuk menurunkan David Villa, yang berkontribusi lebih banyak ketika tidak sedang menguasai bola, daripada memainkan Adrian Lopez, Diego Ribas, atau Raul Garcia.

Secara unik, pertahanan brilian Atletico juga dimulai dari depan. Ini karena para penyerang dan pemain tengah mereka memang sangat baik dalam bermain bertahan.

Tekanan dari Dua Orang Penyerang dan Kedua Sayap

Pertahanan Atletico yang dimulai dari depan dirancang dengan memanfaatkan kedua penyerang. Biasanya, mereka akan turun ke area gelandang bertahan lawan untuk memotong operan bola. Lalu, salah satu dari kedua penyerang ini akan bergerak ke sisi lapangan, dan satu striker lagi melakukan pressing kepada lawan yang sedang menguasai bola. Ini dilakukan agar sang pemain lawan bergerak, atau mengalirkan bola, ke sisi yang Atletico inginkan.

Selain itu, kedua sayap mereka, Koke dan Arda Turan, juga memiliki work rate yang sangat impresif. Mereka berdua menekan lawan mereka tanpa ampun, mengganggu sentuhan-sentuhan bola sambil melakukan tekel, sebelum akhirnya berlari sprint dengan bola secara cepat.

Kedua pemain sayap ini adalah katalis dalam sistem permainan Atletico, terutama dalam mendapatkan kembali penguasaan bola. Koke dan Turan sendiri memiliki rataan ball recovery sebanyak 7 kali setiap pertandingan. Kedua pemain ini pun tak ragu jika harus melakukan pelanggaran kepada lawan.

Peran Gelandang Bertahan
Para gelandang bertahan Atletico juga sering melakukan lari yang luar biasa, meski sebenarnya tugas utama mereka adalah untuk melindungi keempat bek. Biasanya, yang bermain di tengah adalah Gabi dan Tiago, dan keduanya mampu meng-cover satu sama lain dengan sempurna. Salah satu melakukan tekanan, sementara satu lagi menyapu atau mengambil bola dari belakang.

Tidak peduli siapa yang sedang melakukan pressing atau bergerak ke sayap, maka pasangannya selalu ada di belakang. Skema ini terbantu dengan para pemain sayap yang sering bergerak ke area tengah lapangan sebagai kompensasi dari sistem ini. 

Posted By : www.AonCash.com

Agen Casino-Australia

Agen Casino

Australia

Agen CasinoAustralia mendapat kesempatan langka bertemu tiga tim hebat di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014. Tim wakil Asia itu diharapkan bisa melangkah lebih jauh dan tampil mengejutkan.

Agen Casino
Agen Casino


Agen Casino - Australia berada di Grup B bersama dua finalis Piala Dunia 2010 – Spanyol dan Belanda – plus Chile. Australia akan memulai petualangannya melawan Chile pada 14 Juni , kemudian kontra Belanda (18 Juni) dan Spanyol (23 Juni).

The Socceroos baru satu kali bertemu Chile dan itu terjadi 40 tahun yang lalu di Piala Dunia 1974. Australia menahan negara Amerika Selatan itu di Olympiastadion, Berlin, dengan skor seri tanpa gol.

Menghadapi Belanda, Tim Cahill dkk sudah berjumpa tiga kali, seluruhnya di laga persahabatan dengan catatan Australia menang 1 kali dan seri 2 kali. Kemenangan itu diukir dengan skor 2-1 pada awal September 2008 lewat gol penalti Harry Kewell dan gol Joshua Kennedy.

Sedangkan pertemuan melawan Spanyol di Brasil nanti adalah kesempatan pertama Australia dalam sejarah.

"Berada satu grup dengan Spanyol, Belanda dan Chile adalah sesuatu yang menarik sekali bagi Australia, karena skuat punya kesempatan untuk bermain melawan tiga tim hebat, semuanya di 20 peringkat teratas di dunia," ujar mantan pemain timnas pemilik 63 caps, Brett Holman, kepada The National. 

"Para pemain akan mendapat pengalaman yang luar biasa. Saya sangat berharap, dengan mentalitas Australia, anak-anak bisa bermain bagus dan memberikan kejutan bagi sedikit orang yang mendukung mereka langsung di sana," tambah gelandang serang klub UEA, Al Nasr, itu.

Mengenai kebijakan pelatih Ange Postecoglou yang menyertakan sejumlah pemain muda, Holman yang pernah bermain untuk AZ Alkmaar dan Aston Villa itu memujinya. Para pemain yang kurang pengalaman akhirnya mendapat ujian nyata di level dunia.

Beberapa pemain muda yang masuk skuat Australia, antara lain kiper Matthew Ryan (22 tahun/Club Brugge), bek Jason Davidson (22 tahun/Heracles Almeo), gelandang Tom Rogic (21 tahun/Glasgow Celtic) dan penyerang Matthew Leckie (23 tahun/FSV Frankfurt).

"Ini sama dengan Belanda empat tahun lalu, skuat yang ketika itu juga tengah berada di fase transisi. Ada banyak pemain muda yang masuk skuat Australia tahun ini, itu menarik, tapi juga akan menjadi ujian untuk melihat bagaimana para pemain minim pengalaman bertanding melawan tim terbaik di dunia," ucap pemain 30 tahun yang pensiun dari timnas pada akhir April lalu itu.

Australia mendapat kesempatan langka bertemu tiga tim hebat di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014. Tim wakil Asia itu diharapkan bisa melangkah lebih jauh dan tampil mengejutkan.

Australia berada di Grup B bersama dua finalis Piala Dunia 2010 – Spanyol dan Belanda – plus Chile. Australia akan memulai petualangannya melawan Chile pada 14 Juni , kemudian kontra Belanda (18 Juni) dan Spanyol (23 Juni).

The Socceroos baru satu kali bertemu Chile dan itu terjadi 40 tahun yang lalu di Piala Dunia 1974. Australia menahan negara Amerika Selatan itu di Olympiastadion, Berlin, dengan skor seri tanpa gol.

Menghadapi Belanda, Tim Cahill dkk sudah berjumpa tiga kali, seluruhnya di laga persahabatan dengan catatan Australia menang 1 kali dan seri 2 kali. Kemenangan itu diukir dengan skor 2-1 pada awal September 2008 lewat gol penalti Harry Kewell dan gol Joshua Kennedy.

Sedangkan pertemuan melawan Spanyol di Brasil nanti adalah kesempatan pertama Australia dalam sejarah.

Posted by : www.Aoncash.com

Kamis, 29 Mei 2014

Agen Casino-Nigeria

Agen Casino

Nigeria

Agen CasinoDerbi Skandinavia yang ke-104 kalinya antara Denmark dan Swedia nyaris berujung hasil imbang tanpa gol. Namun gol semata wayang Daniel Agger dari titik putih di masa injury time, memaksa Zlatan Ibrahimovic pulang dari København dengan kepala tertunduk.

Agen Casino
Agen Casino

 
Agen Casino Hampir sepanjang dua kali 45 menit, jalannya pertandingan terbilang alot dan jarang terjadi peluang berbahaya. Malah permainan keras yang tercipta dan memaksa wasit Svein Moen asal Norwegia harus mengeluarkan lima kartu kuning untuk kedua tim.
 
Saat pertandingan nyaris berakhir skor kacamata, sebuah pelanggaran di kotak terlarang Swedia, mengharuskan Moen menunjuk titik putih, tepatnya di menit ke-90+3.
 
Agger yang maju sebagai algojo, dengan tenang mendentumkan bola keras untuk menaklukkan Kristoffer Nordfeldt di bawah mistar Swedia, sekaligus mengubah angka 1-0 di papan skor stadion Parken sampai laga bubar.
 
Nigeria Nyaris Keok di Craven Cottage
Sementara di Craven Cottage, London, Nigeria yang menantang Skotlandia, hampir menelan malu. Namun di penghujung laga, tim yang tergabung di Grup F Piala Dunia 2014 itu setidaknya mampu memaksakan hasil imbang, 2-2.
 
Super Eagles sempat tertinggal lebih dulu saat interval pertama baru bergulir 10 menit. Diawali bola liar hasil sepak pojok, sontekan James Morrison yang lebih dulu dimentahkan kiper Augustine Ejide, langsung disambar lagi dengan back-heel Charlie Mulgrew. Skor 1-0 untuk Skotlandia.
 
Namun sebelum turun minum atau tepatnya di menit ke-41, Nigeria menyamakan skor. Dibidani passing Reuben Gabriel, Michael Uchebo meneruskannya dengan tembakan dari sudut sempit. Bola sempat deflected dari kaki kiper Allan McGregor mesti bola tetap meluncur ke jaring gawang.
 
Skotlandia kembali memimpin, 2-1 di menit ke-52 babak kedua dengan keuntungan gol bunuh diri Nigeria. Adalah Azubuike Egwueke yang melakoni gol bunuh diri, yang sedianya berniat membuang bola hasil umpan pojok Alan Hutton. Nahasnya arah bola malah mengalir ke gawang timnya sendiri.
 
Beruntung, tepat di menit ke-90, Nigeria bisa memaksa skor 2-2. Pemain pengganti, Uche Nwofor menyelamatkan muka timnya dengan memanfaatkan scrimmage di depan gawang lawan dengan tembakannya yang gagal dibendung McGregor.
 
Skor imbang 2-2 ini pun bertahan sampai laga rampung. Sebelum berangkat ke Brasil, Nigeria masih akan menjalani dua laga uji coba lainnya kontra Yunani pada 4 Juni mendatang dan Amerika Serikat, dua hari berselang.
 
Hasil Laga Persahabatan Lainnya, Kamis (29/5/2014):
Amerika Serikat 2-0 Azerbaijan
Korea Selatan 0-1 Tunisia

Saat pertandingan nyaris berakhir skor kacamata, sebuah pelanggaran di kotak terlarang Swedia, mengharuskan Moen menunjuk titik putih, tepatnya di menit ke-90+3.
 
Agger yang maju sebagai algojo, dengan tenang mendentumkan bola keras untuk menaklukkan Kristoffer Nordfeldt di bawah mistar Swedia, sekaligus mengubah angka 1-0 di papan skor stadion Parken sampai laga bubar.

Derbi Skandinavia yang ke-104 kalinya antara Denmark dan Swedia nyaris berujung hasil imbang tanpa gol. Namun gol semata wayang Daniel Agger dari titik putih di masa injury time, memaksa Zlatan Ibrahimovic pulang dari København dengan kepala tertunduk.
 
Hampir sepanjang dua kali 45 menit, jalannya pertandingan terbilang alot dan jarang terjadi peluang berbahaya. Malah permainan keras yang tercipta dan memaksa wasit Svein Moen asal Norwegia harus mengeluarkan lima kartu kuning untuk kedua tim.

Posted by : www.Aoncash.com

Rabu, 28 Mei 2014

Agen Casino-Ronaldo

Agen Casino

Ronaldo

Agen CasinoInventasi mahal yang ditanamkan Real Madrid pada trisula lini depannya berbuah Copa del Rey dan Liga Champions. Dengan gol-golnya, Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo baru saja melewati musim yang luar biasa di El Real.

Agen Casino
Agen Casino


Agen CasinoMadrid paling tidak harus mengeluarkan 230 juta euro (sekitar Rp 3,6 triliun) untuk menciptakan trisula Bale, Benzema dan Cristiano Ronaldo - yang oleh media-media Spanyol dijuluki BBC. Itu jelas jumlah yang luar biasa besar untuk hitungan tiga orang pemain saja.

Tapi itu juga tak bisa dianggap pemborosan jika melihat hasil yang sudah diraih Madrid di musim ini. Penantian 12 tahun untuk bisa kembali menjuarai Liga Champions tersudahi. Impian untuk meraih La Decima terwujud. Liga Champions jadi capaian terbesar Madrid dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Carlo Ancelotti memang gagal memberi titel La Liga Primera. Tapi itu rasanya bisa dimaafkan Madridista, apalagi Sergio Ramos dkk sukses juga di ajang Copa del Rey, yang didapat usai mengalahkan Barcelona di final.

Soal kontribusi Bale, Benzema dan Ronaldo untuk Madrid musim ini jelas terlihat dari gol-gol yang mereka lesakkan. Ketiganya mencetak 66% (28 gol) dari total 41 gol Madrid di sepanjang Liga Champions musim ini.

Ronaldo punya catatan paling gemilang karena dia punya koleksi 17 gol. Sebuah torehan yang mengukir rekor baru di Liga Champions karena dia menjadi orang pertama yang berhasil bikin 17 gol di satu musim Liga Champions. Bale membuat enam gol dari 12 pertandingan, sementara Benzema bikin lima gol dari 11 penampilan.

Kondisi serupa terlihat pada kompetisi domestik. Trio tersebut membuat 60% (63 gol) dari total 104 gol yang dibuat 'Si Putih' di La Liga. Dengan 31 gol yang disarangkan ke gawang lawan-lawannya, Ronaldo bahkan menyabet status Pichichi. Benzema dan Bale tak kalah tajam dengan masing-masing melesakkan 17 dan 15 gol.

Capaian Ronaldo di musim ini sebenarnya mengalami penurunan dibanding tiga musim terakhir. Total golnya di seluruh kompetisi 'cuma' berjumlah 51. Sebagai catatan pada 2012–13 berhasil menuntaskan musim dengan 55 gol, sementara di 2011–12 di malah bisa melesakkan 60 gol dan membuat 53 gol di 2010–11. Musim Ronaldo kali ini cuma lebih buruk dibanding musim debut di Bernabeu di mana dia cuma bikin 33 gol.

Untuk Benzema, dengan statusnya sebagai penyerang tengah jumlah 24 gol dianggap tak cukup meyakinkan. Tapi keberadaan Ronaldo dan Benzema mau-tak mau membuat dia harus berbagi gol dengan dua rekannya itu. Faktanya striker internasional Prancis itu punya jumlah assist yang sangat oke dengan jumlah 16.

Meski awalnya diragukan bakal tampil di puncak performa karena tak menjalani pra musim yang ideal, Bale berhasil jadi pujaan baru publik Santiago Bernabeu. Selain 21 gol yang dibuat di La Liga dan Liga Champions, eks Tottenham Hotepur itu juga punya catata 16 assist di dua kompetisi tersebut.

Jika ditotal jumlah gol yang dibuat ketiganya di La Liga Primera, Copa del Rey dan Liga Champions, maka terkumpul 97 gol di sepanjang musim 2013/2014.

Cristiano Ronaldo
La Liga Primera: 31 penampilan 31 gol
Copa del Rey: 6 penampilan 3 gol
Liga Champions 11 penampilan 17 gol

Karim Benzema
La Liga Primera: 35 penampilan 17 gol
Copa del Rey: 6 penampilan 2 gol
Liga Champions: 11 penampilan 5 gol

Gareth Bale
La Liga Primera: 27 penampilan 15 gol
Copa del Rey: 5 penampilan 1 gol
Liga Champions: 12 penampilan 6 gol

Madrid paling tidak harus mengeluarkan 230 juta euro (sekitar Rp 3,6 triliun) untuk menciptakan trisula Bale, Benzema dan Cristiano Ronaldo - yang oleh media-media Spanyol dijuluki BBC. Itu jelas jumlah yang luar biasa besar untuk hitungan tiga orang pemain saja.

Tapi itu juga tak bisa dianggap pemborosan jika melihat hasil yang sudah diraih Madrid di musim ini. Penantian 12 tahun untuk bisa kembali menjuarai Liga Champions tersudahi. Impian untuk meraih La Decima terwujud. Liga Champions jadi capaian terbesar Madrid dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Carlo Ancelotti memang gagal memberi titel La Liga Primera. Tapi itu rasanya bisa dimaafkan Madridista, apalagi Sergio Ramos dkk sukses juga di ajang Copa del Rey, yang didapat usai mengalahkan Barcelona di final.

Soal kontribusi Bale, Benzema dan Ronaldo untuk Madrid musim ini jelas terlihat dari gol-gol yang mereka lesakkan. Ketiganya mencetak 66% (28 gol) dari total 41 gol Madrid di sepanjang Liga Champions musim ini.

Posted by ; www.Aoncash.com

Selasa, 27 Mei 2014

Agen Casino - Pele Berharap Brasil Terhindar dari Spanyol

Agen Casino

Pele Berharap Brasil Terhindar dari Spanyol

Agen CasinoLegenda sepakbola Brasil, Pele, menilai Spanyol sebagai tim yang sangat teratur dan tak punya titik lemah. Dia pun berharap Brasil terhindar dari tim 'Matador' di Piala Dunia musim panas ini.


Agen Casino
Agen Casino


Agen CasinoSektor pertahanan Spanyol mendapat suntikan moral seusai Iker Casillas, Sergio Ramos dan Dani Carvajal menjuarai Liga Champions. Spanyol unggul di lini tengah berkat banyaknya gelandang kreatif di sekitar mereka, seperti Xavi dan Iniesta.

Tim asuhan Vicente del Bosque juga punya Xabi Alonso yang mampu menjaga keseimbangan La Roja dalam bertahan dan menyerang. Di lini depan, mereka mengandalkan Fernando Torres dan David Villa.

Meski begitu, Brasil pernah mengalahkan sang juara bertahan di final Piala Konfederasi 2013. Saat itu, dua gol Fred (menit ke-2 dan ke-47) dan satu gol Neymar (menit ke-44) menaklukkan Casillas dkk. Skuat Spanyol berkurang 10 pemain sejak menit 68 setelah Gerard Pique dikartu merah oleh wasit Bjorn Kuipers.

“Hal terpenting bagi Brasil adalah tidak bertemu Spanyol. Mereka tim fantastis yang perlu diwaspadai, tim yang teratur sekali dan tidak punya titik lemah,” kepada majalah GQ, yang dikutip dari Sportsmole.

“Satu-satunya hal tentang Spanyol dari pandangan kami adalah mereka memainkan sepakbola yang bersih. Mereka suka bermain dan membiarkan lawannya untuk bermain, dan itu penting bagi tim sekelas Brasil. Spanyol adalah tim yang memainkan sepakbola modern.”

“Spanyol punya kesamaan cara dalam mencari ruang dan memainkan bola,” ucapnya.

Brasil tergabung di Grup A bersama dengan Kroasia, Meksiko, dan Kamerun. Sementara Spanyol ada di Grup B bersama Belanda, Chile, dan Australia.

Brasil dan Spanyol paling cepat bisa bertemu di babak 16 besar. Namun kedua tim itu juga bukan tidak mungkin akan saling berhadapan di babak final.

Tuan rumah Brasil bakal membuka pesta akbar sepakbola dunia dengan menghadapi Kroasia pada 12 Juni mendatang. Kemudian, mereka akan melawan Meksiko (17 Juni) dan Kamerun (23 Juni).

Meski begitu, Brasil pernah mengalahkan sang juara bertahan di final Piala Konfederasi 2013. Saat itu, dua gol Fred (menit ke-2 dan ke-47) dan satu gol Neymar (menit ke-44) menaklukkan Casillas dkk. Skuat Spanyol berkurang 10 pemain sejak menit 68 setelah Gerard Pique dikartu merah oleh wasit Bjorn Kuipers.

“Hal terpenting bagi Brasil adalah tidak bertemu Spanyol. Mereka tim fantastis yang perlu diwaspadai, tim yang teratur sekali dan tidak punya titik lemah,” kepada majalah GQ, yang dikutip dari Sportsmole.

“Satu-satunya hal tentang Spanyol dari pandangan kami adalah mereka memainkan sepakbola yang bersih. Mereka suka bermain dan membiarkan lawannya untuk bermain, dan itu penting bagi tim sekelas Brasil. Spanyol adalah tim yang memainkan sepakbola modern.”

“Spanyol punya kesamaan cara dalam mencari ruang dan memainkan bola,” ucapnya.

Brasil tergabung di Grup A bersama dengan Kroasia, Meksiko, dan Kamerun. Sementara Spanyol ada di Grup B bersama Belanda, Chile, dan Australia.

Brasil dan Spanyol paling cepat bisa bertemu di babak 16 besar. Namun kedua tim itu juga bukan tidak mungkin akan saling berhadapan di babak final.

Tuan rumah Brasil bakal membuka pesta akbar sepakbola dunia dengan menghadapi Kroasia pada 12 Juni mendatang. Kemudian, mereka akan melawan Meksiko (17 Juni) dan Kamerun (23 Juni).

Legenda sepakbola Brasil, Pele, menilai Spanyol sebagai tim yang sangat teratur dan tak punya titik lemah. Dia pun berharap Brasil terhindar dari tim 'Matador' di Piala Dunia musim panas ini.

Sektor pertahanan Spanyol mendapat suntikan moral seusai Iker Casillas, Sergio Ramos dan Dani Carvajal menjuarai Liga Champions. Spanyol unggul di lini tengah berkat banyaknya gelandang kreatif di sekitar mereka, seperti Xavi dan Iniesta.

Tim asuhan Vicente del Bosque juga punya Xabi Alonso yang mampu menjaga keseimbangan La Roja dalam bertahan dan menyerang. Di lini depan, mereka mengandalkan Fernando Torres dan David Villa.

Posted by : www.Aoncash.com